Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS orang yang ahli tenteang tindakan kriminal. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Kuncijawaban TTS Orang Yang Ahli Tentang Tindakan Kriminal. Orang yang ahli dalam memberikan pertimbangan (pembahasan) tentang baik buruknya sesuatu. Isl perkara yang berhubungan dengan perusakan anggota badan atau jiwa orang lain; tindakan kriminal; kejahatan; m1Mz. Tindakan kriminal pada saat ini menjadi tindakan yang hampir umum terjadi di beberapa daerah tau negara, yakni umumnya terjadi pada negara miskin atau berkembang dimana rakyatnya terpaksa melakukan tindakan kriminal untuk mencukupi kebutuhannya atau karena paksaan dalam hidup, tentunya tindakan kriminal yang dilakukan tersebut berhubungan dengan aspek psikologi dalam diri seseorang, yakni secara lengkapnya penulis uraikan dalam artikel berikut, Hubungan Psikologi dengan Kriminologi. 1. Kriminal Berhubungan dengan Kebutuhan PsikologiBanyak ahli yang telah memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa orang melakukan tindakan kriminal secara psikologis. Faktor penyebabnya antara lain Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan tindakan kriminal secara psikologi Aristoteles.Kesempatan untuk menjadi pencuri Sir Francis Bacon, 1600-an.Kehendak bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial Voltaire & Rousseau, 1700-an. Baca juga mengenai teori psikologi dalam kriminologiAtavistic trait atau Sifat-sifat antisosial bawaan sebagai penyebab perilaku tindakan kriminal secara psikologi Cesare Lombroso, 1835-1909.Hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional Teoritisi Klasik Lain. 2. Kriminal Terjadi Karena Tekanan PsikologiTeori pertama yaitu dari Deutsch & Krauss, 1965 tentang level of aspiration. Teori ini menyatakan bahwa keinginan seseorang melakukan tindakan kriminal secara psikologi ditentukan oleh tingkat kesulitan dalam mencapai tujuan dan probabilitas subyektif pelaku apabila sukses dikurangi probabilitas subjektif kalau gagal. Baca juga mengenai dampak psikologis dari penderita kanker 3. Kriminal Merupakan Interaksi dari Perilaku Psikologi dan LingkunganTeori kedua yaitu perilaku yang tidak terencana yakni tindakan kriminal secara psikologi dapat dijelaskan dengan persamaan yang diusulkan oleh kelompok gestalt tentang Life Space. Perilaku merupakan fungsi dari life-spacenya. Life space ini merupakan interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Mengapa model perilaku Gestalt digunakan untuk menjelaskan perilaku kriminal secara psikologi yang tidak berencana?Pertama, pandangan Gestalt sangat mengandalkan aspek kekinian. Kedua, interaski antara seseorang dengan lingkungan bisa berlangsung sesaat. Ketiga, interaksi tidak bisa dilacak secara partial. Baca juga mengenai makna hujan dalam psikologi 4. Tindakan Kriminal Berhubungan dengan Keberanian dan Kepribadian Secara PsikologiAdanya Reaksi Negatif dari LingkunganHubungan antara tindakan tindakan kriminal secara psikologi dan proses tindakan kriminal secara psikologi secara umum dijelaskan dalam konsep “tindakan kriminal secara psikologi” deviance dan reaksi sosial. Tindakan tindakan kriminal secara psikologi dipandang sebagai bagian dari“tindakan kriminal secara psikologi sosial” dengan arti tindakan yang bersangkutan “berbeda” dengan tindakan orang pada umumnya dan terhadap tindakan tindakan kriminal secara psikologi ini diberlakukan reaksi yang negatif dari masyarakat. Baca juga mengenai dampak psikologis dari gegar otakAdanya KonflikMenurut teori psikologi, “konflik” orang berbeda karena kekuasaan yang dimilikinya dalam perbuatan dan bekerjanya hukum. Secara umum dapat dijelaskan bahwa mereka yang memiliki kekuasaan yang lebih besar dan mempunyai kedudukan yang tinggi dalam mendifinisikan tindakan tindakan kriminal secara psikologi adalah sebagai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan dirinya umum tindakan tindakan kriminal secara psikologi sebagai kebalikan dari kekuasaan; semakin besar kekuasaan seseorang atau sekelompok orang semakin kecil kemungkinannya untuk dijadikan tindakan tindakan kriminal secara psikologi dan demikian juga sebaliknya. Baca juga mengenai pengaruh LGBT dalam psikologiPengaruh KelompokOrientasi sosio-psikologis teori ini pada teori-teori interaksi sosial mengenai pembentukan kepribadian dan konsep “proses sosial” dari perilaku kolektif. Dalam pandangan teori ini bahwa manusia secara terus menerus berlaku uintuk terlibat dalam kelompoknya dengan arti lain hidupnya merupakan bagian dan produk dari kumpulan kumpulan kelompoknya. Kelompok selalu mengawasi dan berusaha untuk menyeimbangkan perilaku individu-individunya sehingga menjadi suatu perilaku yang kolektif. 5. Kriminal Terjadi Akibat Kepentingan dan Pandangan MasyarakatTerdapat teori “kriminologi Marxis” dengan dasar 3 hal utama yaitu Bahwa perbedaan bekerjanya hukum merupakan pencerminan dari kepentingan rulling tindakan kriminal secara psikologi merupakan akibat dari proses produksi dalam masyarakatHukum pidana dibuat untuk mencapai kepentingan ekonomi dari rulling class. 6. Kriminal Berhubungan dengan Situasi KeluargaKeluarga secara psikologi merupakan kelompok terkecil dan yang paling intensif dalam membentuk kebiasaan. Orang tua merupakan kekuasaan yang besar sebagai sarana untuk memaksakan perilaku tindakan kriminal secara psikologi bagi anak-anaknya baik yang masih kecil maupun para remaja, sebelum memisahkan diri sebagai keluarga secara psikologi sendiri. Pengaruh yang diterapkan di dalam keluarga secara psikologi adalah melalui asosiasi, asimilasi, imitasi dan juga secara psikologi yang besar pada umumnya menderita tekanan ekonomi yang lebih besar daripada keluarga secara psikologi kurang mendapatkan waktu untuk memperoleh perhatian dari orang orang dari keluarga secara psikologi besar tidak banyak perhatian baik orang tuanya maupun masyarakat untuk berkonflik dengan lingkungan tetangganya lebih besar, demikian pula orang tuanya. Kenakalan seseorang terhadap seseorang lain tetangganya dapat menimbulkan konflik antar tetangga.. 7. Kriminal Berhubungan dengan UmurPembagian umur berdasarkan angka tahun kiranya kurang tepat, karena pertambahan tidak selalu sama dengan kedewasaan lebih baik kalau pembagian itu berdasarkan stadium dalam kehidupan Masa kanak-kanak, masa remaja, tahun-tahun pertama sebagai orang dewasaMasa dewas penuh, dan masa usia lanjutDapat diperkirakan bahwa mereka yang baru mulai untuk pertama kali menjadi kriminal pada usia dewasa, kemungkinan-kemungkinannya menjadi residivis lebih kecil, karena Waktu untuk melakukan kembali kejahatan atau menjadi residivis relatif pendekPola watak pada masa dewasa telah mantapKriminalitas yang dilakukan dan diketahui orang tidak jarang hanya merupakan masalah kondisi yang kebetulan, dan bukannya kondisi yang berulangDengan berpangkal tolak pada frekuensi, orang-orangnya dapat kita bagi menjadiOrang yang tidak melakukan perbutan kriminalitas menurut psikologiOrang yang hanya sekali melakukan perbuatan kriminalitas menurut psikologiOrang yang lebih dari sekali mlakukan perbuatan kriminalitas menurut psikologiHukuman selama ini hukuman punishment menjadi sarana utama untuk membuat jera pelaku kriminal secara psikologi. Dan pendekatan behavioristik ini tampaknya masih cocok untuk dijalankan dalam mengatasi masalah kriminal dalam pandangan psikologi. Hanya saja, perlu kondisi tertentu, misalnya konsisten, fairness, terbuka, dan tepat yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, Terima kasih. Masalah sosial dalam masyarakat tidak akan lepas dari adanya tindak pidana. Bahkan kriminal ini terjadi di kota maupun desa. Dimana ada masyarakat pasti akan ada tindak pidana atau tindak kriminal. Dimana tindakan ini dilakukan oleh beberapa orang, baik secara individu maupun kelompok. Perbuatannya telah menyimpang dari nilai dan norma sosial masyarakat. Begitu juga dengan tindak pidana yang sering kita jumpai dalam tindakan para remaja dan anak muda. Mulai dari kekerasan, pencurian, tawuran, tawuran, bentrokan, pemerkosaan, dan lain-lain. Perbuatan para remaja ini terkadang menjadi masalah serius karena sering terjadi berulang-ulang. Namun lantas apa sebenarnya kriminal itu? Agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan mengenai pengertian kriminal berikut! Pengertian Kriminal Menurut Ahli Memang, segala fenomena sosial dalam masyarakat tidak bisa lagi dihindari dalam kehidupan ini. Demikian juga dengan adanya tindak pidana atau disebut juga dengan tindak pidana. Nah, kriminal itu sendiri berasal dari kata crimen yang berarti kejahatan yang dilakukan oleh seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar. Seseorang melakukan kriminal ini karena tantangan untuk bertahan hidup dan kebutuhan ekonomi yang mendesak, dan berbagai hal lainnya. 1. Abdulsyani Menurut Abdulsyani, kriminal adalah perbuatan yang dapat menimbulkan masalah dan keresahan bagi kehidupan masyarakat. 2. Soesilo Sedangkan menurut Soesilo, kajahtan memiliki dua macam pengertian. Pertama, secara yuridis, kriminal adalah perilaku yang melanggar hukum pidana yang ada. Kriminal mencakup semua perilaku manusia, meskipun belum atau belum ditentukan oleh undang-undang. 3. Bonger Bahwa kriminal merupakan suatu perbuatan yang sangat antisosial, yang dihadapkan pada tantangan sadar dari negara, berupa pemberian penderitaan. 4. Kartini Kartono Pendapat bahwa kriminal adalah kriminal yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar, baik laki-laki maupun perempuan, yang dapat merugikan orang lain. Kriminal tidak diwariskan atau bawaan. 5. V. T Kriminal adalah suatu perbuatan yang tidak diatur dalam undang-undang. Karena perbuatan pidana telah dipersepsikan sebagai onrecht sebagai perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang. 6. Sahetapy dan Mardjono Reksodipuro Kedua ahli tersebut mendefinisikan kriminal sebagai suatu perbuatan yang dilarang oleh hukum publik untuk melindungi masyarakat dan diberikan sanksi pidana oleh aparat penegak hukum. Perbuatan tersebut dilarang karena melanggar norma yang ada. Ciri – Ciri Kriminal Orang yang melakukan kriminal disebut penjahat. Nah, yang disebut penjahat ini antara lain maling, maling, perampok, pembunuh, teroris dan tindakan buruk lainnya. Sebab kriminal ini bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang siapa dia. Bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal waktu. Untuk itu, ada baiknya kita mengenali ciri-ciri kriminal sebagai berikut 1. Sistem Tidak Adil Secara naluriah, manusia memiliki sifat cemburu, terutama dalam hal kekayaan dan kekuasaan. Oleh karena itu, celah yang lahir tersebut diikuti dengan tindak pidana untuk menyamakan atau mengimbanginya. 2. Suasana atau Lingkungan Individualistis Seringkali, individu yang berasal dari lingkungan individualis akan bebas terjerumus ke dalam kriminal. Alasannya karena lingkungan telah mengarahkannya untuk mementingkan diri sendiri dan mengutamakan dirinya dengan lingkungan sekitarnya tanpa adanya hubungan sosial yang harmonis. 3. Kemiskinan Menderita Masalah klasik dalam kehidupan ciri-ciri kriminal adalah penyebab kemiskinan. Seringkali hal itu dilempar sebagai tameng dan pembenaran bagi setiap penjahat yang tertangkap dan berharap mendapatkan pembebasan dari jeratan hukum. 4. Nafsu Tak Terkendali Ketika individu berhasrat untuk mendapatkan sesuatu, berbagai cara rela ditempuh untuk memenuhi nafsu tersebut, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Misalnya, individu telah melakukan pencurian atau pencurian untuk memenuhi nafsunya. 5. Rasa Benci yang Besar Perbuatan kriminal atau menyimpang yang dilakukan dilatarbelakangi oleh kebencian dalam hati seseorang atau kelompok terhadap orang, kelompok atau masyarakat lain. Hal ini sebenarnya sudah banyak terjadi dalam kehidupan manusia. Faktor Penyebab Kriminal Tindak pidana atau kriminal ini biasanya terjadi karena adanya ketidakseimbangan kembali. Serta pengaruh budaya itu sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku tindakan yang dilakukan oleh individu/masyarakat. Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya tindak pidana, antara lain; 1. Urbanisasi dan Industrialisasi Situasi yang dihasilkan dari pemaknaan urbanisasi dan industrialisasi di suatu negara, misalnya dalam karakteristik negara berkembang, harus berada pada posisi displacement dilemma. Hal ini karena akan menyebabkan ledakan penduduk yang nantinya akan menyebabkan peningkatan angka kriminalitas. 2. Kondisi Sosial Berbagai kondisi sosial sebagai penyebab terjadinya kriminal yang merugikan kehidupan manusia. Misalnya, berbagai jenis pengangguran, meningkatnya kemiskinan, kondisi lingkungan yang mendukung individu untuk melakukan kriminal, kesenjangan sosial, tekanan mental dan kebencian. 3. Moral Kunci individu dan kelompok melakukan kriminal adalah karena moralitas. Karena makna moralitas atau moralitas tentang pendapat seseorang tentang sesuatu. Dalam hal ini kriminal terjadi bukan karena adanya celah, melainkan dari penilaian baik atau buruk seseorang. 4. Degradasi Mental Penyebab ini lahir dari tingkat stres, depresi,dan tidak menemukan tempat untuk melampiaskan atau sebagai pelampiasan amarah. Oleh karena itu, membuat seseorang melakukan kriminal untuk mengurangi degradasi mental. Dengan kata lain, aksi tersebut merupakan bentuk katarsis. 5. Tingkat Pendidikan Makna pendidikan yang masih mahal, hingga saat ini, juga belum sepenuhnya bisa tersebar di beberapa daerah sehingga menimbulkan kriminalitas. Pasalnya, mereka tidak memiliki pendidikan sehingga sulit mendapatkan pekerjaan. 6. Prestise Tinggi Kemajuan berjalan sangat cepat, setiap detik ada kemajuan, termasuk dalam bidang teknologi. Hal ini membuat sebagian orang sulit untuk mengikutinya, namun ada pula yang berlomba-lomba mengikuti perkembangan meskipun pada kenyataannya individu tersebut tidak mampu. Tindakan ini menjadi pemicu timbulnya kriminal, karena demi gengsi nekat merampok. Dampak Kriminal Sudah jelas bahwa, kriminal merupakan perbuatan yang melanggar hukum yang kriminalnya berada di luar norma-norma sosial dalam masyarakat. Maka adapun dampak kriminal antara lain; 1. Cacat Fisik dan Mental Tindak pidana yang ekstrim atau sadis akan mengakibatkan kerugian psikis dan fisik bagi korbannya. Misalnya, perampokan yang disertai dengan penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, dan sebagainya. 2. Traumatis Dampak negatif yang mendasar dari kriminal adalah trauma pada korban. Hal ini terjadi, misalnya, ketika penjahat menodongkan senjata tajam ke korban. 3. Melanggar Keamanan Tingginya tingkat kriminalitas berdampak pada kerusakan keamanan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti ketakutan, kecemasan dan sebagainya. 4. Banyak Hal yang Disia-siakan Gangguan kriminal yang muncul di masyarakat oleh penjahat akan menyebabkan banyak materi dan tenaga yang terbuang dari berbagai pihak terkait. Namun nyatanya tindakan kriminal secara tidak langsung juga memberikan beberapa dampak lainnya seperti meningkatkan solidaritas. Sebab teror-teror kriminalitas yang terjadi di masyarakat, membuat rasa solidaritas di dalam diri mereka tumbuh dan berkembang demi keamanan bersama. Evaluasi hukum oleh institusi atau lembaga yang terkait dengan hukum semakin melakukan revisi untuk memperkuat kekuatan. Serta menambah kekuatan lain dalam menekan kriminal. Efek jera media diwujudkan dalam pemberitaan kriminal yang menyiarkan berita penangkapan, membantu pihak-pihak tertentu dalam mengusut kriminal, serta mempersempit ruang gerak pelaku. Demikian ulasan kami mengenai pengertian kriminal menurut ahli, ciri-ciri, faktor penyebab dan dampak kriminal. Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman mengenai pengertian kriminal. Terimakasih ya sudah berkunjung. Loading next page... Press any key or tap to cancel. C’est le 14 juillet 1976 que le gouvernement de Pierre Elliott Trudeau abolit la peine capitale au Canada. Toutefois, au Québec, c’est au mois de mars 1960, à la prison de Bordeaux, que le dernier homme est envoyé à la potence. Voici sept crimes qui ont conduit à la peine capitale à Québec. 1 David McLane Vue éloignée prise à l'angle des rues Champlain et Petit-Champlain, vers 1870. BAnQ Québec P1000, S4, D59, P34. Photo Vallée Portrait and Landscape Photographer, Quebec. À partir de l’été 1789 jusqu’au mois d’avril 1793, on parle abondamment de la Révolution française dans les journaux de Québec et de Montréal. Des discours du gouverneur sont aussi publiés chaque semaine pour décourager les plus hardis de se rebeller. De plus, des textes sont distribués aux frais du gouvernement auprès des magistrats, des capitaines de milice, des juges de paix et autres notables, les incitant à dénoncer ceux qui tiennent des propos contre l’autorité anglaise établie. C’est ainsi que le 21 juillet 1797, David McLane, un marchand originaire de Providence au Rhode Island, est pendu à Québec après avoir été reconnu coupable de trahison pour avoir fomenté une insurrection chez les Canadiens français. Lors du procès, six témoins comparaissent et incriminent l’accusé. Pourtant, lors de son témoignage, celui-ci dit qu’il est venu au Canada seulement pour y vendre du bois. La défense fait ressortir l’absurdité du projet prêté à McLane ainsi que l’absence de preuves. Néanmoins, le jury déclare McLane coupable. Les avocats de la défense essaient de faire casser le jugement, car McLane est un étranger et il ne peut être accusé de trahison. La demande est rejetée et le juge en chef de la province, William Osgoode, condamne David McLane à être pendu et éviscéré vivant, pour avoir ensuite la tête et les membres séparés du corps. Il est exécuté en dehors des murs de la ville au milieu d’une grande foule. 2 William Pounden Le 2 mai 1823, William Pounden assassine sauvagement sa belle-mère, Agnès Morrison, de plusieurs coups de marteau à la tête. Avec l’aide des documents judiciaires de l’enquête et du procès conservés à BAnQ Québec, il nous est possible de retracer le cours des événements. La rue d’Auteuil et l’Esplanade, juillet 1872. BAnQ Québec P1000, S4, D59, P18. Photo Vallée, Quebec. Le 2 mai, le corps est découvert peu après midi, dans un fossé entre les murs des fortifications et le glacis, à l'arrière de l'Esplanade. C’est un caporal de l’armée qui en fait la macabre découverte. Plan relatif à la découverte du corps à proximité de la rue St-Louis, 1823. BAnQ Québec TL31, S26, SS1, D14. Lors de l’enquête, William Pounden témoigne qu’il a agi sous l’influence de l’alcool et que son geste était non prémédité. À la fin de son procès, il est reconnu coupable de meurtre. Il est finalement pendu le 8 octobre 1823 à la prison située dans l’actuel Morrin Center. La potence était alors fixée à la fenêtre située au-dessus de la porte centrale de l’édifice. Le Morrin College sur la rue Saint-Stanislas dans le quartier Vieux-Québec, mai 1902. BAnQ Québec P546, D3, P19. Photo Fred C. Würtele 3 George Schmitt Le 7 février 1874, George Schmitt, 17 ans, tue Patrick O’Brien, âgé de 19 ans. À l’époque, l’événement se déroule dans l’auberge tenue par Raymond Drolet sur le chemin Sainte-Foy. Selon plusieurs témoins, à son arrivée, George Schmitt est accompagné d’une prostituée et d’un autre homme. Au courant de la soirée, on dit également qu’ils boivent de façon excessive. Alors que Patrick O’Brien se tient au bar, Schmitt, complètement intoxiqué, commence à l’invectiver en l’accusant d’avoir fait tomber le manchon de sa compagne qu’elle avait laissé au bar. C’est alors que la victime lui dit de se calmer. Les deux hommes en viennent à se battre. Pendant la bagarre, Schmitt sort un pistolet. Il tire sur la victime qui est mortellement atteinte à la tête. Patrick O’Brien décède dans le courant de la nuit. Document dans lequel Georges Schmitt est accusé du meurtre de Patrick O’Brien, avril 1874. BAnQ Québec TP9, S1, SS1,SSS1, D9. George Schmitt est arrêté le 9 février. Il subit un procès et on le condamne à la peine capitale. Il doit être pendu le vendredi 26 juin 1874. Toutefois, le 30 mai 1874, sa sentence est commuée en un emprisonnement à vie. Document dans lequel Georges Schmitt est accusé du meurtre de Patrick O’Brien, avril 1874. BAnQ Québec TP9, S1, SS1, SSS1, D9. Pour en savoir plus, vous pouvez aussi consulter les registres d’écrou de la prison de Québec. 4 Nathaniel Randolph Fritz Dubois Dessin de l’accusé avant son exécution. Journal Le canadien, 20 juin 1890, Le 23 février 1890, Nathaniel Randolph Fritz Dubois assassine toute sa famille femme, enfants et belle-mère à coups de hache dans la maison familiale, pour ensuite jeter leurs corps à la cave. Après son crime abject, il s’enfuit, mais il est rattrapé par le juge de paix Damase Naud. À ceux qui l’arrêtent, il leur dit qu’il a fait un mauvais coup et qu’il en est bien content. Le procès de Dubois a lieu du 17 au 23 avril 1890 au palais de justice de Québec. La défense tente de plaider la folie et la provocation, mais sans succès. Ancien palais de justice dans le Vieux-Québec, vers 1870. BAnQ Québec P560, S2, D3, P21. Photo J. E. Livernois Photo. Dubois est reconnu coupable des meurtres. Il est pendu le 20 juin 1890 à la prison de Québec. La dépouille de Dubois est inhumée dans le cimetière protestant de Mount Hermon de Québec. 5 Eugène Bigaouette Prison de Québec, vers 1895. BAnQ Québec P585, D9, P10. Photo Philippe Gingras Eugène Bigaouette, 41 ans, avait planifié son geste. C’est le 23 novembre 1925 qu’il assassine sa mère de 78 ans, Marie-Anne Boivin. Eugène est le fils cadet de la victime. À 41 ans, il habite encore la demeure familiale. Les gens de son entourage le considèrent comme un individu aux comportements étranges. Avant la mort de sa mère, Eugène Bigaouette l’accompagne à la banque pour faire transférer tout son argent dans un seul compte. En tout, elle possède quelques milliers de dollars. Il s’agit de l’héritage qu’elle laisse à Eugène à sa mort. Bigaouette obtient du notaire une autorisation pour vendre les meubles de la succession ainsi qu'une procuration de la Banque Royale de Québec, indiquant que le compte bancaire allait lui être transféré après la mort de sa mère. Le 23 novembre 1925, Eugène Bigaouette tue sa mère par strangulation dans la maison familiale. Lorsqu'il est arrêté et qu'on lui apprend qu'il doit comparaître devant la justice, il déclare J'aurais-t-y mon argent ensuite?» Déclaré coupable, c’est le 19 août 1927 qu’Eugène Bigaouette est pendu à la prison de Québec. 6 David Dubé Dans les années 1890, Thomas Adam Mooney s’installe avec son épouse, Margaret Charters, à Saint-Dunstan, aujourd’hui la municipalité de Lac-Beauport. Lac Beauport, vers 1890. BAnQ Québec P600, S6, D5, P241. Photo Pfeiffer Mooney s’absente régulièrement pour travailler à la construction de chemins de fer dans la région de Montréal. Pour ne pas laisser sa femme s’occuper seule de la maison, il engage un jeune homme pour faire des travaux d’entretien sur la propriété. Il s’agit de David Dubé. Portrait de David Dubé publié dans le quotidien Le Soleil de Québec, 6 juillet 1900, p. 1. Ils entretiennent une relation en l’absence de Mooney. Lorsque la victime revient chez lui, c’est à leur plus grand déplaisir. Seul Dubé est accusé du meurtre de Mooney. Il a d’ailleurs mentionné à plusieurs reprises qu’il s’occuperait» de lui s’il revenait. Le motif ne peut être énoncé plus clairement. Pendant son procès, Dubé reconnaît avoir agressé la victime, mais il refuse d’admettre qu’il a porté le coup fatal. David Dubé est finalement condamné à la pendaison pour le meurtre prémédité de Mooney. Il est pendu dans la cour de la prison de Québec le 6 juillet 1900. Il avait tout juste 19 ans. 7 Honorat Bernard Mardi le 26 janvier 1937 dans le quotidien Le Soleil. Sur le théâtre du drame de la rue St-Jean», Le 24 janvier 1937, Honorat Bernard et Arthur Fontaine s’échappent de la prison provinciale de Québec. Avant de partir, ils volent cinq revolvers à leurs gardiens. À la radio, on répand rapidement la nouvelle. Pendant 24 h, la population est sur le qui-vive. C’est grâce à une délation que les criminels sont finalement retrouvés dans une maison de chambres de la rue Saint-Jean, située à l’époque au 547. Une escouade de policiers débarque sur les lieux vers 17 h. Après avoir visité toute la maison, les policiers se dirigent vers le sous-sol. La porte de la chambre est fermée à clé. Après plusieurs sommations, les policiers passent à l’action. Alors qu’un policier vient pour enfoncer la porte, celle-ci s’ouvre subitement et plusieurs coups de feu sont tirés. Le détective Léopold Châteauneuf est atteint mortellement. Son compagnon, le détective Aubin, tire sur Arthur Fontaine et l’abat. Sa mort met un terme à la confrontation. C’est alors que les policiers s’aperçoivent que Honorat Bernard s’est enfui. Le criminel se réfugie près de Neuville, dans la maison d’Arthur Noreau. Après en avoir chassé ses occupants, Bernard se barricade dans la maison. Les policiers sont informés de la situation par le propriétaire de la maison. Ils se rendent alors sur les lieux, armés jusqu’aux dents. Après plusieurs pourparlers, le criminel se rend finalement à la police le 27 janvier. Après son procès, il est condamné à la peine de mort par pendaison pour le meurtre du détective Léopold Châteauneuf. C’est le 9 juillet 1937 qu’il est pendu à la prison de Québec. C’est la dernière exécution au Québec à l’extérieur de Montréal. Un texte de Catherine Lavoie, technicienne en documentation, Bibliothèque et Archives nationales du Québec Vous pouvez consulter la page Facebook de Bibliothèque et Archives nationales du Québec BAnQ en cliquant ici et son site web en vous rendant ici. Vous pouvez également lire nos textes produits par la Société historique de Québec en cliquant ici. Sources Claude Galarneau, McLANE, DAVID», dans Dictionnaire biographique du Canada, vol. 4, Université Laval/University of Toronto, 2003, Nicole-Labrie, Luc. David Dubé et le meurtre de Saint-Dunstan, 1899-1900.» dans Histoire engagée. Veillette, Éric. L’affaire Dubois la gravité du geste entraîne-t-elle un plaidoyer de folie» dans Historiquement Logique! Journal Canadian spectator, le mercredi 8 octobre 1823, Article sur le crime de William Pounden 10 février 1874. Le Journal de Québec, Article sur le crime de Georges Schmitt 9 février 1874, Le Courrier du Canada, Article sur le meurtre de Patrick O’Brien 30 mai 1874, Morning Chronicle, Article sur la clémence accordée à Georges Schmitt 18 février 1890, Le Canadien, L’affaire Dubois et le crime de Saint-Alban La Presse, le 19 août 1927, Article sur le crime d’Eugène Bigaouette et son exécution Le Soleil, le vendredi 6 juillet 1900, Article sur la description de l’exécution de David Dubé. Le Soleil, le mardi 26 janvier 1937, Bataille au revolver dans un sous-sol de la rue Saint-Jean