Budayaadalah pengaruh yang mendasar untuk melihat situasi Sosial. Pada saat itu banyak hal yang terbangun dan menjadi dasar hidup orang-orang pada abad pertama. Tuhan Yesus Kristus adalah Mesias yang Allah utus sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel. Pengakuan Yesus sebagai Mesias inilah yang menyebabkan banyak tokoh-tokoh agama Yahudi Sesuatuyang dapat diperoleh secara cuma-cuma adalah keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan kepada bangsa Israel pada masa itu. Melalui peristiwa ini Allah hendak meneguhkan ikatan perjanjian abadi dengan nenek moyang bangsa Israel. Dan perjanjian tersebut kembali diteguhkan kepada Daud (ay.3,4). Latarbelakang keagamaan pada masa pelayanan Yesus tentunya dapat dikatakan sangat beragam diantaranya; Pantheon Romawi-Yunani (cenderung Animisme yaitu kepercayaan suatu benda yang didiami oleh makhluk gaib) dan tidak terlepas terhadap dewa-dewa yang ada dalam 2 kerajaan pra-pasca kehidupan Yesus. Amos2 : 4,5 merupakan seruan kepada umat Israel dan bangsa-bangsa lain yang akan dihakimi karena menolak hukum Tuhan, dan menyembah dewa-dewa palsu. Dan dalam Amos 9 : 1-10 dikatakan bahwa Allah akan mengamati bangsa Israel sebagai suatu bangsa yang berdosa, mereka akan dihancurkan dan rakyatnya akan dibunuh dengan pedang. [9] Padawaktu Yosua memperbaharui perjanjian dengan umat Israel di Sikhem, bahwa mereka menegaskan tidak pernah meninggalkan Tuhan untuk ilah-ilah lain. Yosua menjawab mereka, bahwa mereka tidak akan mampu untuk hidup bagi Tuhan, mereka akan tidak setia dan itu akan mendatangkan bencana atas diri mereka sendiri (Yosua 24:16-20). [64] Peristiwa yang ditakuti Yosua terhadap bangsa Israel benar Yesuspun demikian. Bagi Yesus, ukuran kesuksesan seorang murid terletak pada ketekunannya memelihara ajaran Yesus. Orang banyak menyambut Yesus dengan sambutan khas bagi Mesias Israel, seiring dengan penggunaan kutipan dari Mzm. 118:26 dan Za. 9:9 (walau beberapa waktu kemudian sebagian dari mereka berteriak keras-keras, "Salibkan Dia Bagian1.Tradisi Yahwis dan Elohis. Pembebasan dari perbudakan di Mesir, dan Exodus menuju Kanaan, Tanah Perjanjian adalah pengalaman penting bagi bangsa Israel. Peristiwa-peristiwa tersebut membuat bangsa Israel "menemukan" Tuhan sebagai pembebas dan penyelamat. Sekitar tahun 1000SM Daud menaklukkan Jerusalem, menjadikannya sebagai ibukota DanTuhan juga memperingatkan hamba-hambaNya ini dengan perantaraan para-para nabinya dengan mengatakan Nubuatan-nubuatan, dan banyak juga nubuatan para nabi yang tidak di terima oleh bangsa Israel. [4] Dan di dalam periode Yesaya di mulai pada kurang lebih tahun 742-734, pada saat itu raja Uzziah yang menjadi raja dialah yang emmimpian atau Judah. Keluaran22:28-31 Bagian II Dalam zaman PL, gandum dan ternak adalah bagian yang konkret dari hidup mengikut Tuhan. Hidup sebagai umat Tuhan-berbeda dari bangsa di sekitarnya-Israel melakukan komitmen itu secara konkret dalam setiap bagian kehidupan. Marilah kita menyerahkan hidup anak-anak pada Tuhan dan memberikan teladan hidup takut akan Ditengah acara ia ditelepon anaknya yang memberitahu bahwa rumahnya yang tengah dijadikan tempat ibadah diserang oleh sekelompok orang. "Anak saya telepon kalau rumah diserang, lalu saya bersama 3 teman langsung meluncur ke rumah," ujar Julius Felicianus di Sleman, Yogyakarta, Kamis (29/5/2014) malam. 7jqH. Foto HAZEM BADER/AFPKesalahpahaman akibat ketidakpahaman ini kemudian menimbulkan sejumlah stigma negatif, persepsi buruk, dan penilaian yang tidak akurat atas negara Israel maupun bangsa Yahudi, sama tidak akuratnya terhadap penilaian atas negara-negara Arab dan bangsa Arab. Kesalahpahaman pertama adalah menganggap bahwa pendudukIsrael itu semua bangsa Yahudi. Padahal faktanya tidak. Menurut data dari Israel Central Bureau of Statistics, ada hampir 9 juta warga Israel. Meskipun warga Yahudi adalah mayoritas di negara Israel sekitar 70% yang membuat negara ini menjadi satu-satunya negara di dunia yang berpenduduk mayoritas Yahudi, tetapi ada sejumlah suku-bangsa lain yang mendiami kawasan al QurtubyFoto S. al Qurtuby Misalnya, tercatat ada lebih dari 20% warga Israel adalah Arab, termasuk masyarakat Arab Yerusalem Timur dan komunitas Arab Badui Naqab. Badui Naqab Negev Bedouins adalah masyarakat Arab Badui pastoral-nomadik yang dalam sejarahnya mengikuti pola hidup berpindah-pindah sampai kelak di zaman Turki Usmani di abad ke-19, kelompok ini mengalami proses "sedentarisasi” dan tinggal menetap di kawasan Naqab Negev, Israel. Konon ada sekitar 200 ribuan komunitas Arab Badui Naqab ini dan mayoritas mengikuti tradisi Islam Sunni sama seperti mayoritas masyarakat Arab lain di Israel. Kelompok lain yang cukup besar di Israel adalah Druze hampir 2%, kemudian disusul suku-bangsa Aram, Armenia, Assyria, Circassia, Samarita, dan Maronite. Data penduduk ini belum termasuk para "imigran gelap” dari sejumlah negara di Afrika. Jadi, seperti laiknya negara pada umumnya, penduduk Israel juga sangat warga Yahudi, warga Israel non-Yahudi khususnya Arab dan Druze juga menduduki berbagai posisi baik di pemerintahan, parlemen, keamanan tentara/polisi, bisnis, dan berbagai sektor publik lain. Oleh karena itu, setiap kali Israel terlibat konflik dan perseteruan dengan Palestina, bukan hanya Yahudi saja yang terlibat kekerasan ini tetapi juga Druze dan Arab Israel. Kesalahpahaman berikutnya adalah menganggap Yahudi adalah satu-satunya agama di Israel. Kekeliruan ini karena dibangun dari asumsi yang keliru, yakni anggapan bahwa semua warga Israel adalah Yahudi. Karena suku-bangsa Israel sangat beragam, maka otomatis agama pun sangat beragam. Yudaisme agama Yahudi tentu saja menempati posisi mayoritas di sini, tetapi Islam juga cukup kuat sekitar 18%, kemudian disusul Kristen 2%, Druzeisme 1,6% dan lainnya, termasuk Hindu dan Buddha. Komunitas Baha'i juga cukup banyak di Israel. Bahkan Universal House of Justice Bait al-Adl A'dham, sebuah "lembaga legislatif” yang konon terdiri atas sembilan tokoh agama Baha'i dan memegang otoritas tertinggi yang mengatur seluruh komunitas Baha'i di dunia, terletak di Haifa, Israel. Di Israel pula terletak makam Sayyid Ali Muhammad Syirazi populer dengan sebutan Bab, pendiri Babisme dan salah satu tokoh utama komunitas Baha'i dan Azali. Keliru menilai Bukan hanya tentang Israel, banyak orang juga keliru menilai bangsa Yahudi itu sendiri. Hampir bisa dipastikan kalau mayoritas publik menganggap "orang Yahudi memeluk agama Yahudi”. Padahal, faktanya tidak demikian. Sebagai sebuah suku-bangsa, seperti umumnya suku-bangsa lain di dunia ini, Yahudi juga sangat beragam dalam mengekspresikan keagamaan dan spiritualitas. Jelasnya, tidak semua orang Yahudi itu beragama atau memeluk "agama Yahudi” atau Yudaisme Judaism. Banyak orang Yahudi yang memeluk agama non-Yudaisme atau bahkan tidak beragama menjadi pengikut sekularisme, agnotisisme, atau scientology. Banyak orang Yahudi yang memilih beragama Kristen dari berbagai denominasi. Bahkan ada pula yang memeluk agama Islam yang populer dengan sebutan "Jews for Allah” dan membaca Al-Qur'an dalam Bahasa Ibrani. Kekeliruan berikutnya atas bangsa Yahudi adalah menganggap Yahudi sebagai komunitas yang monolitik dan seragam. Padahal, faktanya jelas tidak demikian. Menurut data dari Berman Jewish DataBank, ada sekitar 14 juta jiwa umat Yahudi di-seantero jagat raya. Dari jumlah ini, sekitar 44% tinggal di Israel, 40% di Amerika Serikat, dan sisanya tersebar di berbagai negara. Di Indonesia dulu terdapat ratusan umat Yahudi hingga mereka mampu membuat sinagog di Surabaya dan Manado. Tapi kini hanya tinggal segelintir saja. Itu pun pada umumnya mereka tidak berani mengidentifikasi diri ke-Yahudi-an mereka di hadapan publik. Ada sejumlah kelompok Yahudi yang masing-masing memiliki ekspresi ritual-keagamaan, keberagamaan, kebudayaan, dan bahkan sosial-kepolitikan yang unik, khas, dan berlainan. Bahkan ada sejumlah kelompok Yahudi seperti sekte Heredi yang mempraktikkan keberagamaan seperti kelompok Muslim Arab konservatif dengan mengenakan abaya dan cadar burqa/niqab bagi kaum perempuannya. Sebut saja Yahudi Mizrahi Mizrahim atau al-Masyriqiyyun atau "Yahudi Oriental”, yakni kelompok Yahudi yang nenek-moyangnya dari Timur Tengah. Banyak dari mereka yang menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi. Kemudian Yahudi Ashkenazi Ashkenazim, yaitu kelompok Yahudi diaspora sejak milenia pertama di zaman Imperium Roma. Mereka umumnya menggunakan Bahasa Yiddish Bagian dari Bahasa Jerman yang mengadopsi beeberapa dialek. Bahasa Ibrani hanya digunakan untuk acara-acara ritual keagamaan sebagai "bahasa suci”. Kemudian Yahudi Sephardi Sephardim yang asal-usulnya dari Semenanjung Iberia, khususnya Spanyol. Lalu, Yahudi Yaman al-Yahud al-Yaman. Meskipun namanya "Yahudi Yaman” mereka bukan hanya tinggal di Yaman saja tetapi juga di Amerika dan kawasan lain di Timur Tengah. Ada pula Yahudi Ethiopia atau dikenal dengan sebutan Beta Israel yang asal-usulnya dari Kerajaan Aksum dan Imperium Ethiopia. Baca juga Bagaimana Hitler dan Nazi Menggunakan Isu Islam Untuk Politik Anti Yahudi "Kami Sebagai Yahudi Juga Mengecam Perilaku Israel" Umat Yahudi mendukung Zionisme? Kekeliruan selanjutnya adalah menganggap semua umat Yahudi mendukung Zionisme. Dengan kata lain Yahudi adalah Zionis sekaligus. Ini jelas kekeliruan yang sangat fatal. Zionisme adalah sebuah gerakan nasionalis-politik yang digerakkan oleh sejumlah tokoh Yahudi yang mendukung gagasan pendirian kembali kawasan atau negara khusus untuk masyarakat Yahudi di "Tanah Israel” yaitu Palestina. Gerakan nasionalis Yahudi di era modern muncul di akhir abad ke-19 sebagai reaksi atas gerakan anti-Semitisme di Eropa. Bahwa ada banyak kaum Yahudi yang mendukung Zionisme dan aneksasi atas Palestina memang benar. Tetapi banyak pula yang menentangnya. Kelompok Yahudi Heredi adalah salah satu kelompok Yahudi yang paling getol melawan Zionisme. Perlu juga dicatat bahwa pendukung Zionisme, seperti penentangnya, bukan hanya dari kalangan Yahudi saja. Dari paparan singkat di atas maka kita perlu bedakan mana Yahudi dan mana Zionis, mana Yahudi sebagai sebuah suku-bangsa danmana Yahudi sebagai sebuah kelompok agama, dan seterusnya. Pembacaan yang detail dan teliti atas komunitas Yahudi dan komunitas mana saja di jagat raya ini bisa meminimalisir kesalahpahaman dan ketidaktahuan yang sering kali menjadi sumber konflik, ketegangan, perpecahan, perseteruan, permusuhan, kekerasan, dan malapetaka kemanusiaan. Selanjutnya, pembacaan yang detail dan teliti atas sebuah komunitas, bisa menciptakan kesalingpahaman yang bisa menjadi jembatan membangun perdamaian dan toleransi antar-kemanusiaan. Semoga bermanfaat. Penulis Sumanto Al Qurtuby ap/hp Dosen Antropologi Budaya dan Direktur Scientific Research in Social Sciences, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, serta Senior Scholar di National University of Singapore. Ia memperoleh gelar doktor dari Boston University dan pernah mendapat visiting fellowship dari University of Oxford, University of Notre Dame, dan Kyoto University. Ia telah menulis ratusan artikel ilmiah dan puluhan buku, antara lain Religious Violence and Conciliation in Indonesia London & New York Routledge, 2016 *Setiap tulisan yang dimuat dalam DWnesia menjadi tanggung jawab penulis. - Israel modern dideklarasikan sebagai Negara yang merdeka pada tahun 1948. Israel adalah sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Israel juga dikelilingi dua daerah Otoritas Nasional Palestina Jalur Gaza dan Tepi Barat. Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia dengan populasi 7,5 juta jiwa Selain itu, terdapat pula beberapa kelompok etnis minoritas lainnya, meliputi etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel, beserta kelompok-kelompok keagamaan lainnya seperti Muslim, Kristen, Druze, Samaria, dan lain-lain. Israel merupakan negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer dan hak pilih universal. Bait Suci 1 Pendirian Bait Suci di bawah Daud dan Salomo sekitar 1000 SM menandai perkembangan besar dalam Israel. Bait Suci ini dimaksudkan sebagai titik fokus resmi untuk agama Israel menggantikan tempat-tempat suci keluarga dan tempat-tempat pemujaan pada masa-masa sebelumnya. Ia berfungsi sebagai tempat utama untuk pengorbanan, ibadah, dan ziarah umum. Mungkin yang paling penting, Bait Suci berfungsi sebagai simbol kehadiran YHWH di antara orang Israel, dan dengan perluasan, perlindungan ilahi. Meskipun ada upaya untuk memusatkan kultus Israel ini, bukti alkitabiah dan arkeologis menunjukkan bahwa situs kultus tradisional dan Bait Suci keluarga terus ada di seluruh monarki c. 1000-587 SM. Para nabi alkitabiah memainkan peran khusus dalam agama Israel. Mereka dengan keras mengutuk pengkhianatan agama, termasuk menyembah dewa-dewa asing. Mereka juga sangat vokal dalam intoleransi mereka terhadap ketidakadilan sosial, terutama penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh para elit Israel. - Mata dunia sedang mengarah ke negara Israel karena sedang berkonflik dengan Palestina. Penyebab konflik tersebut berawal dari bentrok pada hari Jumat di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, kemudian meluas sampai ke Jalur laporan terakhir dari AP News, pesawat tempur Israel melakukan serangan di beberapa lokasi Kota Gaza pada Senin, 17 Mei 2021 pagi hari. Insiden itu terjadi tak lama usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan perang keempat dengan pemimpin Hamas di Gaza. Kemudian, sebuah ledakan mengguncang kota dari utara ke selatan selama 10 menit. Sementara dalam serangan udara selama 24 jam dilaporkan telah menyebabkan 42 orang Palestina tewas. Konflik ini terjadi antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza. Militer Israel mengaku menyerang sembilan rumah komandan Hamas di seluruh Gaza. Namun, sampai saat ini tidak ada laporan soal korban luka akibat serangan itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan siaran televisi pada Minggu sambil mengatakan negaranya akan terus menyerang kelompok militan Hamas dengan kekuatan penuh. Sementara kelompok Hamas mendesak akan meluncurkan roket dari wilayah sipil di Gaza ke arah wilayah sipil Israel. Fakta dan Sejarah Negara Israel Seperti dikutip laman Britannica, Israel adalah negara di Timur Tengah yang terletak di ujung timur Laut Mediterania. Di bagian utaranya, negara ini berbatasan dengan Lebanon, di timur laut berbatasan dengan Suriah, di timur dan tenggara berbatasan dengan Yordania, di barat daya berbatasan dengan Mesir dan di barat berbatasan dengan Laut Mediterania. Yerusalem adalah pusat pemerintahan dan ibu kota yang diproklamasikan oleh Israel, meskipun status tersebut belum mendapat pengakuan internasional secara luas. Israel adalah negara kecil dengan topografi yang relatif beragam dan negara satu-satunya Bangsa Yahudi di zaman modern. Singkat cerita, keinginan akan tanah air Yahudi telah mendorong orang-orang Yahudi berimigrasi ke Palestina. Migrasi ini tumbuh selama kuartal kedua abad 20 dengan meningkatnya penganiayaan terhadap orang Yahudi di seluruh dunia, menyusul peristiwa Holocaust yang dilakukan Nazi Jerman. Arus imigrasi Yahudi ke wilayah tersebut telah menyebabkan ketegangan dengan orang-orang Arab Palestina asli, bahkan menyebabkan konflik di antara dua kelompok. Peristiwa ini mengarah pada rencana Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB untuk melakukan partisi terhadap Palestina menjadi sektor Yahudi dan Arab, bahkan deklarasi kenegaraan Israel berikutnya pada 14 Mei 1948. Hampir selama 35 tahun ke depan, Israel melakukan serangkaian perang melawan negara-negara tetangga Arab dan perselisihan berlanjut atas wilayah dan status pengungsi. Kendati demikian, Israel membuat perjanjian damai dengan beberapa negara tetangga Arab selama abad ke-20. Bentuk pemerintahan Republik multipartai dengan satu tempat legislatif; Kepala negara Presiden Reuven Rivlin; Kepala pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu; Bahasa resmi Ibrani dan Arab; Nilai tukar mata uang 1 USD sama dengan 3,276 syikel Israel; Populasi jiwa tahun 2020; Proyeksi penduduk tahun 2030 jiwa; Jumlah penduduk perkotaan 2018 sebanyak 92,4 persen; Jumlah penduduk pedesaan 2018 sebanyak 7,6 persen; Kemungkinan hidup pria 2019 81 tahun; Kemungkinan hidupa wanita 2019 84,7 tahun. Baca juga Apa Perbedaan Hamas dan Fatah di Konflik Israel-Palestina 2021? Penyebab Israel Menyerang Palestina & Situasi Terkini di Palestina Korban Sipil Meningkat, PBB Israel & Palestina Setop Pertempuran - Politik Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya